Sabtu, 18 Februari 2017

UNS DAN HAYBAT

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Pengajian pada hari Jum’at malam dan Sabtu sore, dari tanggal 17 sampai 24 Pebruari 2017 membahas tentang uns (kedekatan)dari kitab al Luma karya Syaikh Abu Nashr as Sarroj,qs. Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya) menjelaskan tahapan ini dengan sederhana dan mudah dimengerti serta memberikan tambahan tentang haybat (keseganan). Karena uns dan haybat silih berganti dirasakan oleh para pejalan. Namun beliau berpesan bahwa uns dan haybat bukanlah ilmu anjuran melainkan menjadi target untuk diperoleh dengan cara-cara atau upaya yang telah diajarkan.

Seorang syaikh atau guru mursyid sangat berperan dalam membentuk kepribadian muridnya. Bilamana seorang murid tenggelam didalam muroqobah, setelah sekian lama tekun didalam dzikir-dzikirnya. Maka ia akan berperilaku sesuai dengan rasa-rasa yang ia peroleh. Muroqobah yang ke empat, yang berkenaan dengan Asma ul Husna atau nama-nama Indah Allah SWT niscaya Allah akan menampakkan Keindahan-Nya (Jamal) atau Keperkasaan-Nya (Jalal) pada pelakunya. Jika keindahan-Nya lebih berkuasa atau menguasai hati, maka pelakunya akan merasakan daya harap (roja) dan daya selanjutnya adalah kedekatan (uns), sedangkan bilamana keperkasaan-Nya yang lebih mendominasi, maka akan merasakan daya takut (khauf) yang kelanjutannya akan menimbulkan keseganan (haybat). Didalam uns ada kegembiraan atau sukacita dan didalam haybat ada kesedihan.

Mudahnya begini, murid-murid yang sering mengikuti pertemuan bersama Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya) akan terbagi dua, bagi yang melihat kelembutan dan keindahannya, ia akan dekat dan lama kelamaan menjadi akrab, dari keakrabannya akan menimbulkan rasa sukacita (uns), sementara murid yang melihat kegagahan dan ketegasannya akan merasakan keseganan yang didalamnya akan menimbulkan kesedihan (haybat). Kedua daya uns dan haybat ini, sangat bermanfaat bagi perkembangan ruhani. Perbedaannya terletak pada pengaruhnya, daya uns digunakan terhadap hati (qolbi) dalam meningkatkan pengenalan terhadap sifat dan perbuatan gurunya (makrifat), sedangkan daya haybat digunakan terhadap 'pelenyapan' tabiat jiwa rendah dan keinginan-keinginannya (nafs). Dengan bahasa yang berbeda dapat dikatakan bahwa Tuhan melenyapkan nafs orang-orang yang mencintai-Nya dengan menampakkan keagungan-Nya (Jalal-Nya) dan menganugerahi hati mereka kehidupan 'abadi' dengan menampakkan keindahan-Nya (Jamal-Nya).

Murid-murid yang tidak bisa menikmati kedekatan (uns) atau keseganan (haybat) kepada gurunya, berupa rasa suka cita atau kesedihan, sama artinya ia tidak mengenal kewajiban-kewajibannya sebagai murid, ia tidak serius melakukan riyadhah dan mujahadah, ia menyia-nyiakan pekerjaan tarekat yang sangat tinggi mutunya dalam beribadah, rasa suka citanya hanya manakala ia menyebarkan berita bohong atau dalam masa kini disebut hoax. Karena tidak menyukai pemimpin yang bukan pilihannya dan mendengar gosip-gosip yang terus menerus menggerus pertahanannya, maka banyak murid terlibat erat dengan hal yang haram ini. Rubat yang biasa membicarakan dan mendengarkan perbincangan dan gagasan yang indah tentang tasawuf, bahkan sampai malaikat pun turut mendengarnya, berganti dengan pendapat kosong dan sangkaan yang tidak berdasar. Murid yang mempunyai informasi kosong, bergegas menyampaikan kepada yang mulia Syaikhuna (semoga Allah merahmatinya). Tidak menyadari yang disampaikan kepada Syaikhuna adalah sampah! Guru dianggap tempat menampung sampah-sampah. Murid yang seperti ini telah menempatkan dirinya lebih mengetahui daripada gurunya dan bertindak bodoh. Sang guru hanya mendengar dan tersenyum, namun merasa sangat sedih melihat muridnya menjadi demikian, meskipun tidak diperlihatkannya. Yang ditunggu-tunggu oleh sang guru adalah pertanyaan tentang kesulitan dalam memerangi perangainya yang buruk atau kegaiban pengalaman ruhaninya. Ironis, sang guru membimbing murid-muridnya agar waspada terhadap yang halal, agar keadaan ruhaninya membaik, sang murid malah menikmati sesuatu yang haram. Itulah jenis kedekatan yang lain, dekat dengan syaithon bukan dengan Tuhan yang justru akan menjauhkan dari kejernihan jiwanya. Mereka bangga telah melakukan demo dan lupa bahwa dengan berdemo ia telah membuat para wanita, ibu-ibu dan anak-anak serta pihak lain merasa tidak aman dan tidak nyaman. Berdemo belum tentu meningkatkan keadaan ruhani dan berpahala sedangkan membuat orang lain merasa tidak nyaman dan aman adalah dosa dan menggelapkan hati. Mereka lupa bahwa senjata yang paling tajam di dunia ini adalah doa bukan demo, sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Rasulullah,saw. Bagi orang-orang yang bertasawuf, demo memang diwajibkan, tetapi bukan ditujukan kepada orang lain melainkan kepada dirinya sendiri yang selalu mengecoh untuk merusak kedekatan dengan Tuhan. itulah yang selalu diajarkan oleh sang mursyid, dawamudz dzikri wa dawamun ubudiyah.

Fakta, saat ini bahwa banyak negara di timur tengah yang mayoritas beragama Islam saling berperang, hanya Negara Palestina yang berbenturan dengan Israel, selainya berperang dengan sesamanya yang beragama Islam, yang diawali dari berita-berita hoax yang menyebar dengan cepat melalui media dan mobile. Tentunya kita tidak menghendaki hal ini terjadi kepada negara kita yang cinta damai ini, oleh karenanya diam jauh lebih baik daripada berbicara. Hoax bisa memecah belah persatuan bangsa, kita bisa bayangkan sebesar apa dosa pembuat dan penyebar hoax ini. Gibah yang latar belangkang riwayatnya benar dilarang oleh agama atau di haramkan apalagi fitnah atau hoax.

Sesungguhnya kedekatan dengan Tuhan tidak mungkin bisa dipahami, meskipun didalam Al Qur'an ada beberapa ayat tentang 'kedekatan' Tuhan kepada manusia, karena tidaklah mungkin ada keserupaan antara Tuhan dengan manusia. Jika kedekatan adalah mungkin, itu hanya mungkin dengan dzikir dan muroqobah kepada-Nya, yang merupakan sesuatu yang berbeda dengan Diri-Nya sendiri. Jika manusia puas dengan dzikir dan muroqobahnya maka ia puas dengan dirinya sendiri, dan puas dengan selain-Nya adalah kepalsuan bukan kedekatan.

Demikian semoga bermanfaat dan semoga Allah mengkaruniai ilmu yang bermanfaat kepada kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.