Sabtu, 27 April 2013

KETIKA ILMU SIRNA

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,ra., mengatakan : ‘Telah menceritakan kepada kami Abul Mughirah telah menceritakan kepada kami Al Auza'i telah mengabarkan kepadaku Abdah bin Abi Lubabah dari Abdullah bin Umar dia berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam memegang sebagian badanku lalu beliau bersabda: "Beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jadilah kamu di dunia ini seolah-seolah seperti orang asing, atau seorang musafir yang kehabisan bekal."

Berkenaan dengan hadist diatas, Syaikh Dzun Nun al Misri,ra., mengisahkan bahwa suatu hari nanti orang yang berpegang kepada tali agama akan dikatakan gila oleh kelompok modern yang bertuhankan dirinya sendiri. Sudah sejak lama Nabiyullah Khidir,as., guru dari Nabiyullah Musa,as., memberi peringatan kepada manusia dengan mengatakan bahwa pada hari tertentu nanti, semua air di bumi yang tidak disimpan secara khusus, akan lenyap. Sebagai gantinya, akan ada air baru yang membuat manusia yang meminumnya menjadi gila. Hanya ada satu orang yang memperhatikan nubuat tersebut. Ia menimba air dan menyimpannya di tempat aman, dan menunggu air berubah sesuai ucapan Guru Musa.as.

Pada hari yang ditentukan itu, sungai-sungai berhenti mengalir, sumur-sumur mengering. Orang yang mengindahkan peringatan itu, melihat penggenapannya, pergi ke tempat di mana ia menyimpan air dan minum dari sana.

Ketika dilihatnya dari tempatnya berada bahwa air terjun kembali mencurahkan air, orang ini pun kembali bergabung dengan orang-orang lain. Ia mendapati semua orang kini berpikir dan berbicara dengan cara yang sama sekali lain dari sebelumnya; dan mereka tidak ingat sesuatu hal pun, termasuk bahwa mereka telah diperingatkan sebelumnya. Ketika orang itu mencoba berbincang dengan mereka, ia sadar bahwa mereka pikir ia gila, dan mereka menunjukkan rasa benci dan kasihan, bukannya pengertian.

Semula orang itu tidak mau minum air yang baru. Setiap kali merasa haus, ia kembali ke tempat penyimpanannya dan minum airnya. Namun akhirnya, ia memutuskan untuk minum air yang baru karena tidak tahan menanggung kesepian hidup, berperilaku dan berpikir secara berbeda dari semua orang. Ia minum air yang baru itu, dan ia pun jadi sama dengan yang lain. Kemudian, ia lupa pernah mempunyai simpanan air khusus, dan sesamanya mulai menganggapnya secara ajaib telah waras dari sakit gila.

Pesan moral dari riwayat diatas adalah bahwa sungguh sangat sulit mempertahankan prinsip-prinsip agama dizaman yang seperti ini, tanpa hidayah, taufik dan inayah-Nya manusia akan minum air yang baru, atau pengetahuan yang modern, karena malu dikatakan asing atau ketinggalan zaman.

Ya Allah ampunilah kami semua ..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.